Pertumbuhan Janin pada Rahim Ibu
Daftar Isi
Pertumbuhan janin dalam ovarium berlansung dengan cara yang manusia tak selalu dapat memahaminya. Dari penyatuan zygote, perkembangbiakan sel-sel hingga pembentukan organ yang tak satupun terlepas dari proses rumit yang Allah rahasiakan ilmunya. Manusia hanya mengamati penuh dengan takjub, lalu memberikan analisis deskriptif. Manusia hanya memberitakan proses perkembangannya ‘seperti itu’, dan tetap kesulitan untuk menjawab ‘mengapa’ janin berkembang ‘seperti itu’.
Dari awal terbentuk hingga menjelang kelahiran, proses yang terjadi dalam rahim adalah sebagai berikut.
1. Hari pertama (saat konsepsi).
Pada saat hubungan badan antara ayah dan ibu terjadi sel sperma ayah yang jumlahnya ribuan itu berusaha masuk ke dalam rahim. Jika saat itu kesuburan ibu mencapai puncaknya (sel telur sedang matang) maka salah satu sel sperma akan membuahi sel telur ini yang disebut dengan zygote yang berkembang biak yang akhirnya menyebabkan peristiwa alami berupa pembangungan sebuah tubuh dari beberapa molekul protein, karbohidrat, dan senyawa lainnya.
2. Usia satu minggu.
Sel zygote pada usia satu minggu sudah berkembang menjadi lebih dari seratus sel. Namun, sel ini masih lebih kecil dari sebuah titik dan diselimuti oleh membran pellucida, yang masih sama dengan melindungi telur, hanya sedikit lebih renggang. Kumpulan sel membesar dan setiap jam berubah semakin jelas membetuk gambaran-gambaran organ tubuh manusia.
3. Bulan awal.
Hari kesembilan kelompok sel telah menjadi embrio. Sel yang ratusan jumlahnya ini kemudian berkembang menjadi beribu-ribu dalam bentuk alat tubuh manusia yang beraneka. Setiap jenis sel memiliki tempat tertentu dalam proses perkembangan tertentu pula, misalnya tempat pemunculan lengan, kaki, dan sebagainya dengan ukuran yang masih sangat kecil. Akhir bulan pertama kelengkapan tubuh embrio sudah dapat dikenali. Ukurannya hanya sekita empat milimeter (kira-kira seukuran sebutir beras), dengan tekstur lunak seperti gel.
4. Memasuki bulan kedua.
Panjang embrio kira-kira dua centimeter dan beratnya satu gram. Wajah sudah terbentuk dan lengkap dengan mata, telinga, hidung, dan lidah. Lengannya sangat kecil, telah memiliki tangan dan jari-jari. Kakinya sudah memiliki lutut, telapak kaki, dan jari kaki. Otak embrio secara garis besar telah dapat menyiarkan stimulus dan mengatur kordinasi alat tubuh lain. Denyut jantung menguat dan perutnya telah menghasilkan sedikit getah lambung. Meskipun sedikit, otot pada lengan sudah dapat bergerak. Ini adalah saat kritis embrio akan berkembang pesat, maka ibu harus ekstra hati-hati.
5. Memasuki bulan ketiga.
Berat janin sekitar 30 gram. Di akhir bulan ketiga ia sudah mampu aktif mendorong-dorong dengan kakinya, memutar-mutar telapak kakinya, membengkok dan dan merentangkan jejarinya, membuat kepalan, mengerutkan dahi dan mengatupkan bibir. Tetapi gerakan ini belum dapat dirasakan oleh ibunya. Ekspresi wajah sudah dapat diidentifikasi kemiripannya dengan orang tuanya. Pita suara sudah terbentuk di tenggorokannya. Namun karena tidak ada udara maka tak akan pernah terdengar ia menangis padahal kemungkinan ia sudah mampu melakukannya.
6. Memasuki bulan keempat.
Ukuran bayi kira-kira 16 centimeter dengan berat sekitar 180 gram. Pertumbuhannya semakin hebat sehingga memerlukan nutrisi yang banyak pula. Nutrisi ini diambil dari plasenta (saluran tali pusar) yang menyambung dengan ibunya. Fungsi plasenta ini serbaguna; menjalankan berbagai macam fungsi sekaligus yaitu sebagai paru-paru bagi janin, ginjal, usus, hati, dan kelenjar hormon, serta menjauhkan janin dari berbagai macam penyakit (sebagai imun). Pada periode ini perut sudah meulai membesar sehingga ibu benar-benar nampak hamil.
7. Memasuki bulan kelima sampai keenam.
Ukuran bayi sekitar 25 centimeter dengan berat hampir 500 gram. Rambut, alis, dan bulu mata mulai bermunculan. Sebulan kemudian rambut kepala sudah lengkap. Di dekat ujung jari tangan dan ujung jari kaki timbullah kuku. Jantung janin sudah sangat kuat dan dapat didengar dari perut ibu dengan menggunakan stetoskop. Karena perkembangan otot-ototnya semakin kuat dan sempurna, gerakan bayi semakin terasa oleh ibu. Pada bulan keenam tinggai janin menjadi 30 centimeter dan beratnya 800 gram. Kelopak mata sudah bisa digerak-gerakkan membuka dan menutup, bola mata belajar melirik ke kiri dan kanan, atas dan bawah.
8. Bulan ketujuh, kedelapan, sampai kesembilan.
Bulan ketujuh rambut kepala sudah sempurna dan lanugo (bulu-bulu lembut pelindung kulit) sudah mulai lepas. Si kecil sudah mulai belajar mengisap ibu jari, yang kadang kebiasaan ini terbawai sampai lahir. Beratnya sekitar 1,8 kg karena terbentuknya lemak lapisan lemak sebagai pelindung untuk memelihara badan dari suku ekstrem di luar nanti.
Memasuki bulan kedelapan sampai kesembilan bayi sudah semakin besar dan gerakan mengambil posisi sudah semakin akurat dilakukan. Saat ini ruang dalam rahim benar-benar sudah sesak sehingga ketika tangan atau kaki bayi bergerak-gerak, dari luar perut ibu akan nampak tonjolan-tonjolan yang bergerak-gerak pula.
Ketika plasenta ibu terhenti mensuplai makanan, maka tatanan hormon ibu juga berubah. Perubahan ini menyebabkan rasa sakit, pegal-pegal atau aga panas pada otot pinggang, otot perut, dan sekitarnya. Nah, rasa inilah yang disebut ‘mules’ dalam bahasa lokal, atau ‘his’ dalam bahasa kedokteran. Kejadian ini berlangsung demikian akurat dan dengan perhitungan waktu alamiah yang tepat sehingga dapat diukur atau direkam dengan alat, misalnya dengan Ectocardiograph. Jadwalnya dapat ditaksir dengan angka, yaitu pada hari ke 260-271.
Di penghujung hari inilah kerinduan si mungil tak terbendungkan, ia telah siap menyapa Bunda dengan tangis cintanya.
Dari awal terbentuk hingga menjelang kelahiran, proses yang terjadi dalam rahim adalah sebagai berikut.
1. Hari pertama (saat konsepsi).
Pada saat hubungan badan antara ayah dan ibu terjadi sel sperma ayah yang jumlahnya ribuan itu berusaha masuk ke dalam rahim. Jika saat itu kesuburan ibu mencapai puncaknya (sel telur sedang matang) maka salah satu sel sperma akan membuahi sel telur ini yang disebut dengan zygote yang berkembang biak yang akhirnya menyebabkan peristiwa alami berupa pembangungan sebuah tubuh dari beberapa molekul protein, karbohidrat, dan senyawa lainnya.
2. Usia satu minggu.
Sel zygote pada usia satu minggu sudah berkembang menjadi lebih dari seratus sel. Namun, sel ini masih lebih kecil dari sebuah titik dan diselimuti oleh membran pellucida, yang masih sama dengan melindungi telur, hanya sedikit lebih renggang. Kumpulan sel membesar dan setiap jam berubah semakin jelas membetuk gambaran-gambaran organ tubuh manusia.
3. Bulan awal.
Hari kesembilan kelompok sel telah menjadi embrio. Sel yang ratusan jumlahnya ini kemudian berkembang menjadi beribu-ribu dalam bentuk alat tubuh manusia yang beraneka. Setiap jenis sel memiliki tempat tertentu dalam proses perkembangan tertentu pula, misalnya tempat pemunculan lengan, kaki, dan sebagainya dengan ukuran yang masih sangat kecil. Akhir bulan pertama kelengkapan tubuh embrio sudah dapat dikenali. Ukurannya hanya sekita empat milimeter (kira-kira seukuran sebutir beras), dengan tekstur lunak seperti gel.
4. Memasuki bulan kedua.
Panjang embrio kira-kira dua centimeter dan beratnya satu gram. Wajah sudah terbentuk dan lengkap dengan mata, telinga, hidung, dan lidah. Lengannya sangat kecil, telah memiliki tangan dan jari-jari. Kakinya sudah memiliki lutut, telapak kaki, dan jari kaki. Otak embrio secara garis besar telah dapat menyiarkan stimulus dan mengatur kordinasi alat tubuh lain. Denyut jantung menguat dan perutnya telah menghasilkan sedikit getah lambung. Meskipun sedikit, otot pada lengan sudah dapat bergerak. Ini adalah saat kritis embrio akan berkembang pesat, maka ibu harus ekstra hati-hati.
5. Memasuki bulan ketiga.
Berat janin sekitar 30 gram. Di akhir bulan ketiga ia sudah mampu aktif mendorong-dorong dengan kakinya, memutar-mutar telapak kakinya, membengkok dan dan merentangkan jejarinya, membuat kepalan, mengerutkan dahi dan mengatupkan bibir. Tetapi gerakan ini belum dapat dirasakan oleh ibunya. Ekspresi wajah sudah dapat diidentifikasi kemiripannya dengan orang tuanya. Pita suara sudah terbentuk di tenggorokannya. Namun karena tidak ada udara maka tak akan pernah terdengar ia menangis padahal kemungkinan ia sudah mampu melakukannya.
6. Memasuki bulan keempat.
Ukuran bayi kira-kira 16 centimeter dengan berat sekitar 180 gram. Pertumbuhannya semakin hebat sehingga memerlukan nutrisi yang banyak pula. Nutrisi ini diambil dari plasenta (saluran tali pusar) yang menyambung dengan ibunya. Fungsi plasenta ini serbaguna; menjalankan berbagai macam fungsi sekaligus yaitu sebagai paru-paru bagi janin, ginjal, usus, hati, dan kelenjar hormon, serta menjauhkan janin dari berbagai macam penyakit (sebagai imun). Pada periode ini perut sudah meulai membesar sehingga ibu benar-benar nampak hamil.
7. Memasuki bulan kelima sampai keenam.
Ukuran bayi sekitar 25 centimeter dengan berat hampir 500 gram. Rambut, alis, dan bulu mata mulai bermunculan. Sebulan kemudian rambut kepala sudah lengkap. Di dekat ujung jari tangan dan ujung jari kaki timbullah kuku. Jantung janin sudah sangat kuat dan dapat didengar dari perut ibu dengan menggunakan stetoskop. Karena perkembangan otot-ototnya semakin kuat dan sempurna, gerakan bayi semakin terasa oleh ibu. Pada bulan keenam tinggai janin menjadi 30 centimeter dan beratnya 800 gram. Kelopak mata sudah bisa digerak-gerakkan membuka dan menutup, bola mata belajar melirik ke kiri dan kanan, atas dan bawah.
8. Bulan ketujuh, kedelapan, sampai kesembilan.
Bulan ketujuh rambut kepala sudah sempurna dan lanugo (bulu-bulu lembut pelindung kulit) sudah mulai lepas. Si kecil sudah mulai belajar mengisap ibu jari, yang kadang kebiasaan ini terbawai sampai lahir. Beratnya sekitar 1,8 kg karena terbentuknya lemak lapisan lemak sebagai pelindung untuk memelihara badan dari suku ekstrem di luar nanti.
Memasuki bulan kedelapan sampai kesembilan bayi sudah semakin besar dan gerakan mengambil posisi sudah semakin akurat dilakukan. Saat ini ruang dalam rahim benar-benar sudah sesak sehingga ketika tangan atau kaki bayi bergerak-gerak, dari luar perut ibu akan nampak tonjolan-tonjolan yang bergerak-gerak pula.
Ketika plasenta ibu terhenti mensuplai makanan, maka tatanan hormon ibu juga berubah. Perubahan ini menyebabkan rasa sakit, pegal-pegal atau aga panas pada otot pinggang, otot perut, dan sekitarnya. Nah, rasa inilah yang disebut ‘mules’ dalam bahasa lokal, atau ‘his’ dalam bahasa kedokteran. Kejadian ini berlangsung demikian akurat dan dengan perhitungan waktu alamiah yang tepat sehingga dapat diukur atau direkam dengan alat, misalnya dengan Ectocardiograph. Jadwalnya dapat ditaksir dengan angka, yaitu pada hari ke 260-271.
Di penghujung hari inilah kerinduan si mungil tak terbendungkan, ia telah siap menyapa Bunda dengan tangis cintanya.
sumber : http://kesehatan.trolibelanja.com
Posting Komentar